Popular Template

Cerita Nenek Tua Di Karangjambe

Saturday, July 7, 20120 komentar


Muda Karya - Ada seorang nenek yang sudah tua renta. Namun, kesemangatannya untuk menjalankan kewajiban yaitu sholat lima waktu tidak pernah dilupakan, bahkan mengeluh. Nenek itu berumur kira-kira diatas 90 an tahun, hampir 1 abad, nenek tersebut tinggal di Desa Karangjambe RT 02 RW 02 yang tidak mau disebut namanya. Bayangkan berarti nenek itu mengalami jamannya peperangan dengan Belanda.  Woow.. Prasejarah. Beliau sudah berkaki tiga lain kata sudah pake tongkat, sebagai alat bantu jalan kaki. Dengan kesemangatannya yang tinggi beliau selalu menjadi nomer satu untuk duduk di dalam mushola. Dalam berinteraksi dengan tetangga, orang lain pun masih nyambung.  Ketika waktu sholat sudah tiba nenek itu bergegas untuk ambil air whudu dan langsung menuju ke mushola tanpa didampingi orang lain. Meskipun adzan di mushola itu belum dikumandangkan, nenek itu tetap menunggu di dalam mushola. Dalam kehidupan di masyarakatpun nenk itu terlihat sehat, tegar, dan tidak banyak mengecewakan tetangganya.  Ketika sholat sudah selesai nenek itu pun pulang dulu dengan di temani oleh anaknya atau cucunya yang ikut serta sholat. Kadang nenek itu, dengan gigihnya melakukan aktivitas yang mungkin bisa dikatakan job yang seharusnya dilakukan oleh orang yang masih dibawah umurnya. 

Lafaz dzikir yang selalu terucap di bibirnya, mukena menjadi teman hangatnya. Meskipun tangannya sudah berbuyut, namun tak lupa untuk menghitung banyaknya lafadz dzikir yang terucap. Kaki yang mulai sulit untuk memakai sandal, namun masih kuat untuk menopang tubuhnya. Meskipun pelan, namun istiqomah yang utama. Penglihatan nenek itu pun masih bisa melihat apa yang didepannya tanpa memakai alat bantu kacamata. Meskipun membukuk dalam berjalan, namun masih dapat berjalan terarah menuju tujuan.

Jarang melihat nenek yang sudah beurumur setua itu di dunia ini yang masih semangat untuk menjalankan kewajibannya, walaupun ada pun masih dapat dihitung dengan jari.

Sepintas membayangkan cerita diatas benak kita akan berkata “Nenek yang sudah tua renta begitu aja masih semangat Sholat, bagaimana dengan kita..?” Kita sebagai generasi penerus bangsa, generasi penerus orang tua, apakah kita hanya bisa melihat, mendengar, bermain, tanpa menjalankan kewajiban. Akankah kita hanya menikmati hasil perjuanagn nenek moyang kita yang melawan reaksi penyebaran agama paus, dan memperjuangkan kemerdekaan. Tentunya tidak ada pada diri kita. Kita sebagai pemuda Karangjambe harus selalu di jalan kebenaran. Menjauh dari perbuatan Mubadir yang tak ada manfaatnya. Pada jaman yang sudah serba sibuk, serba modern, serba canggih. Banyak orang yang melalaikan kewajibannya. Orang sekarang lebih cenderung mencari hal duniawi ketimbang akhiratnya. Bagaimana masa depan kita, masa depan lingkungan hidup kita, akankah  mushola-mushola, masjid-masjid menjadi sepi, pengajian-pengajian menjadi tontonan. Kita tidak berharap seperti itu.

 KITA HARUS LEBIH DEKAT DENGAN ALLOH Subhanahu Wata’ala.

Semoga Bermanfaat….
Share this article :

Post a Comment

Total Pageviews

Translate

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Muda Karya Karangjambe - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger