Muda Karya - Bulan Romadhon adalah bulan yang penuh rohmat, bulan yang penuh ampunan, bulan yang penuh berkah. Seluruh umat islam melaksanakan kewajiban untuk beribadah puasa. Dimana muslimin dan muslimat menahan hawa nafsu, menahan makan, minum, dan menahan hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Dari terbaitnya fajar sampai terbenamnya matahari.
Seperti yang dilakukan oleh sebagian masyarakat umat muslim di Desa Karangjambe. Khusunya warga muslim yang tinggal di komplek mushola baiturrohman RT 02 Rw 02. H-1 bulan Romadhon warga berkerja bakti untuk menyambut bulan suci Romadhon, dengan bersih-bersih masjid maupun rumah masing-masing. Dengan semangat yang tinggi warga berbondong-bondong pergi ke mushola untuk mengikuti pelaksanaan tersebut umumnya pekerjaan ini dilakukan oleh kaum hawa. Untuk bapak-bapaknya sendiri berberja bakti membangun atap di halaman mushola untuk mengantisipasi datangnya hujan dan banyaknya jama'ah. Warga muslim Karangjambe umumnya mengikuti keputusan Pemerintah yang dipaparkan pada sidang itsbat hari kamis minggu lalu, yang ditetapkan pada tanggal 21 Juli 2012.
Seperti biasa yang dilakukan oleh masyarakat maupun anak-anak untuk menyambut Bulan Puasa mereka melakukan "Jidur" atau tabuh bedug. Pada malam 1 Rhomadhon mushola Baiturrohman dipenuhi oleh kaum muslimin untuk menjalankan tarowih, halaman mushola pun penuh ditempatkan untuk sholat. Pada awal-awal memang terasa penuh namun, berhari-hari kesini saf semakin maju alias berkurang. Ini bukan lagi fenomena kehidupan yang baru di masyarakat setempat. Romadhon di tahun sebelum-sebelumnya pun terjadi seperti itu, mungkin kurangnya kesadaran dan pengetahuan islam menjadi kendala di masyarakat ini. Tetapi juga ini tidak menyurutkan kesemangatan bagi warga yang eksis untuk menjalankan ibadah tarowih, masih lumayan banyak juga kok..yang berjama'ah di mushola.
Dengan fasilitas perlengkapan di mushola ini yang masih terbatas, atap halaman mushola pun ditutup dengan terpal/deklit yang dipinjamkan dari warga setempat. Dengan penyangga memakai bambu. Mungkin sepintas menganggu pemandangan mushola, namun inilah solusi untuk menampung jama'ah yang akan melaksanakan sholat agar tidak was-was akan datangnya hujan. Karena luasnya mushola dan banyaknya jama'ah, warga memutuskan untuk memasang terpal sebagai atap halaman mushola. Ya alhamdulillah jama'ah sholat, khususnya sholat tarowih kurang lebih ada sekitar 100 lebih jama'ah, dengan kaum muslimat lebih dominan. Semoga kesadaran warga masyarakat untuk menjalankan sholat semakin tinggi, dan mushola semakin makmur. Warga akan lebih banyak untuk berbondong-bondong pergi sholat berjama'ah di mushola Baiturrohman.
Oleh : Abdulloh Agus Liana bin Hidayat
Post a Comment