BAHAYA DAGING BABI MENURUT ISLAM
BAHAYA DAGING BABI MENURUT ISLAM
Saluran
pernapasan babi memainkan peran utama dalam kemunculan penyakit
berbahaya ini. Hal itu hanyalah satu di antara sejumlah alasan di balik
pengharaman Allah memakan babi. Ada banyak hikmah lain di balik Allah
mengharamkan penggunaan babi. Sebagiannya dapat disebutkan sebagai
berikut:
Babi mengandung belerang dengan kadar tinggi
Karena
babi mengandung belerang dengan kadar tinggi, ketika dimakan maka
sejumlah besar belerang diserap tubuh. Jumlah yang berlebihan dapat
menyebabkan berbagai penyakit, seperti infeksi persendian ketika
belerang menumpuk di dalam tulang rawan, otot dan saraf; pengapuran dan
hernia. Ketika babi dimakan secara teratur, jaringan ikat lunak dari
babi menggantikan tulang rawan keras di dalam tubuh. Akibatnya, tulang
rawan menjadi tidak mampu menopang bobot badan, yang pada akhirnya
membawa pada kelainan persendian.
Babi mengandung hormon pertumbuhan dalam jumlah berlebih
Hormon
pertumbuhan dalam kadar berlebihan yang tercerna melalui daging babi
mengakibatkan pembengkakan dan kelainan bentuk jaringan. Hal itu dapat
menimbulkan penimbunan lemak secara tiba-tiba dan berlebihan. Orang yang
memakan babi pada umumnya memiliki bahaya lebih besar mengidap
kegemukan. Hal itu berkemungkinan mendorong pertumbuhan yang tidak wajar
pada tulang hidung, rahang, tangan dan kaki. Hal paling berbahaya
mengenai hormon pertumbuhan dalam jumlah berlebih adalah bahwa hal ini
membuka jalan bagi munculnya kanker.
Memakan daging babi menyebabkan penyakit kulit
Zat
yang dikenal sebagai “histamin” dan “imtidazol” pada daging babi
menyebabkan gatal berlebihan. Zat-zat ini juga membuka jalan bagi
penyakit-penyakit kulit menular seperti eksem, dermatitis dan
neurodermatitis. Zat-zat ini juga meningkatkan bahaya terjangkiti bisul,
radang usus buntu, penyakit kantung empedu dan infeksi pembuluh darah
nadi. Karenanya, para dokter menyarankan penderita penyakit jantung agar
menghindari makan babi.
Memakan babi menyebarkan cacing trichina
Cacing-cacing
trichina yang dicerna melalui daging babi memasuki peredaran darah
melalui lambung dan usus dan menyebar ke seluruh tubuh. Cacin trichina
terutama mendiami jaringan otot pada daerah rahang, lidah, leher,
tenggorokan dan dada. Cacing ini menyebabkan kelumpuhan pada otot-otot
gerak mengunyah, berbicara dan menelan. Hal ini juga menimbulkan
penyumbatan pembuluh darah balik (vena), meningitis dan infeksi otak.
Kasus-kasus parah bahkan dapat berujung pada kematian. Sisi paling
berbahaya penyakit ini adalah tidak adanya obat untuk menyembuhkannya.
Berjangkitnya wabah cacing trichina telah diamati dari waktu ke waktu di
Swedia, Inggris dan Polandia, walaupun sudah dilakukan pengawasan
kesehatan hewan.
Babi sangatlah berlemak dan mengandung zat-zat beracun
Babi
sangatlah berlemak. Ketika dicerna, lemak tersebut memasuki peredaran
darah dan menyebabkan pengerasan pembuluh darah nadi, meningkatkan
tekanan darah dan serangan jantung (coronary infarct). Selain itu, babi
mengandung suatu racun yang dinamakan “Sutoxin.” Kelenjar getah bening
dipaksa bekerja lebih keras untuk mengeluarkan racun ini dari tubuh. Hal
ini ditandai dengan membengkaknya kelenjar getah bening, khususnya pada
anak-anak. Jika penyakit ini berlanjut, semua kelenjar getah bening
akan membengkak, suhu badan naik dan rasa sakit mulai terjadi.
Kadang juga dikenali sebagai khinzir (perkataan Arab).
Babi adalah omnivora, yang berarti mereka mengkonsumsi baik daging
maupun tumbuh-tumbuhan. Selain itu, babi adalah salah satu mamalia yang
paling pintar, dan dilaporkan lebih pintar dan mudah dipelihara
dibandingkan dengan anjing dan kucing.
Dalam Al-Quran, sebagai hewan, babi hukumnya najis jika disentuh dan haram untuk dimakan oleh umat Islam. Babi juga diharamkan untuk dikonsumsi dalam Agama Yahudi dan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di kalangan Kristen.
Penyakit yang diakibatkan dari daging Babi
DR Murad Hoffman, Daniel S Shapiro, MD,
seorang Pengarah Clinical Microbiology Laboratories, Boston Medical
Center, Massachusetts, dan juga merupakan asisten Profesor di Pathology
and Laboratory Medicine, Boston University School of Medicine,
Massachusetts, Amerika menyatakan terdapat lebih dari 25 penyakit yang bisa dijangkiti dari babi. Di antaranya:
*
Anthrax* Ascaris suum* Botulism* Brucella suis * Cryptosporidiosis*
Entamoeba polecki* Erysipelothrix shusiopathiae* Flavobacterium group
IIb-like bacteria * Influenza* Leptospirosis* Pasteurella aerogenes *
Pasteurella multocida * Pigbel* Rabies * Salmonella cholerae-suis*
Salmonellosis* Sarcosporidiosis* Scabies* Streptococcus dysgalactiae
(group L)* Streptococcus milleri* Streptococcus suis type 2 (group R)*
Swine vesicular disease* Taenia solium* Trichinella spiralis* Yersinia
enterocolitica* Yersinia pseudotuberculosis.
FAKTA-FAKTA MENGAPA BABI HARAM
Islam
telah melarang segala macam darah, analisis kimia dari darah
menunjukkan adanya kandungan yang tinggi dari uric acid (asam urat ),
suatu senyawa kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia, bersifat
racun. Dg kata lain uric acid sampah dalam darah yang terbentuk akibat
metabolisme tubuh yang tidak sempurna yang diakibatkan oleh kandungan
purine dalam makanan.Dalam tubuh manusia, senyawa ini dikeluarkan
sebagai kotoran, dan 98% dari uric acid dalam tubuh, dikeluarkan dari
dalam darah oleh ginjal,dan dibuang keluar tubuh melalui air seni.
Dalam
Islam dikenal prosedur khusus dalam penyembelihan hewan, yaitu menyebut
nama Allah Yang Maha Kuasa dan membuat irisan memotong urat nadi leher
hewan, sembari membiarkan urat-urat dan organ organ lainnya utuh. Dengan
cara ini menyebabkan kematian hewan karena kehabisan darah dari tubuh,
bukannya karena cedera pada organ vitalnya, sebab jika organ-organ
misalnya jantung, hati, atau otak dirusak, hewan tersebut dapat
meninggal seketika dan darahnya akan menggumpal dalam urat-uratnya dan
akhirnya mencemari daging, mengakibatkan daging hewan akan tercemar oleh
uric acid, sehingga menjadikannya beracun, dan pada masa-masa kinilah
para ahli makanan baru menyadari akan hal ini, subhanallah.
Apakah
kita tahu kalau babi tidak dapat disembelih di leher? karena mereka
tidak memiliki leher, sesuai dengan anatomi alamiahnya? Bagi orang
muslim beranggapan kalau babi memang harus disembelih dan layak bagi
konsumsi manusia, tentu Sang Pencipta akan merancang hewan ini dengan
memiliki leher.
Allah SWT jelas telah MENGHARAMKANNYA BABI
QS. Al Baqoroh (2) : 173
artinya “Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai,
darah daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut
nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa terpaksa (memakannya), bukan
karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada
dosa baginya. Sungguh Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Post a Comment